Peace Maker

Bacaan: Kej 13:1-18

Kej 13:8 “Maka berkatalah Abram kepada Lot: Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat.”

Salah satu kealian yang harus dikuasai oleh para profesional Kristen adalah bagaimana caranya menjadi seorang peace maker atau pembawa damai. Konflik dalam perusahaan merupakan suatu hal yang sukar untuk dihindari karena setiap manusia memiliki kecenderungan ego yang dominan. Corporate politic seringkali juga menambah perselisihan tajam diantara para pekerja.

Tidak sedikit bisnis yang gagal karena terdapat perselisihan diantara para mitra yang ada. Ketika benih iri hati dan kesombongan mulai timbul maka kehancuran bisnis sukar untuk dihindari. Banyak hubungan bisnis yang berawal positif diantara saudara, teman baik maupun rekan pelayanan dapat runtuh karena uang.

Pada kondisi seperti ini kasih atau kebencian menjadi sebuah ujian. Orang yang terluka seringkali penuh dengan kebencian sehingga mereka akan menghindar dan menceritakan hal-hal yang negatif mengenai orang lain untuk membela diri. Sementara itu, seorang peace maker akan senantiasa mengalah dan menjaga keutuhan hubungan persaudaraan yang ada.

Salah satu kunci keberhasilan Abraham adalah karena ia berhasil menjadi seorang peace maker. Hatinya tidak terikat akan uang. Bagi Abraham, janji keberhasilan dari Tuhan dan menjaga hubungan persaudaraan menjadi kekuatan baginya untuk terus melangkah maju.

Be a blessed peace maker!