Hospitality

Bacaan: Kej 18:1-8

Kej 18:2 “...ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah.”

Setiap perusahaan yang bergerak dalam industri jasa seperti hotel dan rumah makan akan mengerti pentingnya hosiptality atau keramah-tamahan. Kata hospitality berasal dari bahasa Latin hospes, yang dibentuk dari kata hostis, yang berarti seorang asing.

Hospitality menggambarkan sebuah tindakan keramahan antara seorang tamu dan seorang tuan rumah dimana penerimaan dan jamuan kepada tamu tersebut dilakukan dengan itikad baik.

Abraham adalah seorang pengusaha yang sukses dan sangat diberkati Tuhan. Ia menjadi seorang businessman yang sangat disegani oleh raja-raja pada jamannya. Salah satu kunci keberhasilan Abraham adalah ia berhasil melakukan prinsip hospitality dengan baik.

Abraham adalah seorang businessman senior yang berhasil, namun ia mengerti pentingnya arti keramah-tamahan dalam melayani para tamunya. Ia menyambut mereka, membasuh kaki mereka, memberi mereka makanan terbaik, dan berdiri siap dekat mereka untuk memberi pelayanan tambahan.

Yesus adalah guru besar yang dihormati. Banyak orang hendak menjadikan Ia raja orang Yahudi. Dibalik kebesaran-Nya, terletak hati seorang hamba yang tahu melakukan hospitality. Dengan sebuah handuk, Ia menyeka kaki para murid-Nya.

Para pemimpin besar telah memberikan teladan kebesarannya. Tidak ada ego yang dapat menahan mereka untuk terus melayani.

How about you?