REVELATION

REVELATION
THE GREATEST KNOWLEDGE IS THE REVELATION FROM GOD

25 September 2008

KELUAR DARI KRISIS

Bacaan: II Sam 10:1-13

II Sam 10:12 “Kuatkanlah hatimu dan marilah kita menguatkan hati untuk bangsa kita dan untuk kota-kota Allah kita. TUHAN kiranya melakukan yang baik di mata-Nya."

Krisis ekonomi global yang sedang terjadi saat ini turut membuat kondisi perekonomian Indonesia semakin memburuk. Meningkatnya inflasi, pengangguran, bencana alam serta krisis multi dimensi lainnya seakan menambah derita bangsa ini. Seolah-olah masalah datang bertubi-tubi dan menghimpit dari semua sisi. Apa yang harus dilakukan?

Firman Tuhan hari ini mengisahkan akan kondisi bangsa Israel yang sedang dikepung oleh musuh. Namun demikian mereka bisa keluar dari krisis dan akhirnya menjadi pemenang. Mari kita melihat sejenak bagaimana reaksi Yoab sebagai panglima perang dalam menghadapi tekanan tersebut.

1. Bersepakat (v.11)
Selain menyusun strategi, Yoab mencari seorang partner untuk dapat saling mendukung. Di dalam tekanan, tidak ada hal yang lebih baik selain menemukan rekan-rekan dan bersepakat untuk tetap maju menghadapi krisis tersebut bersama-sama.

2. Beriman (v.12)
Yoab menguatkan iman mereka kepada Tuhan. Mereka juga menyadari bahwa mereka berperang bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi untuk membela bangsa mereka. Pada titik ini semua kepentingan pribadi disingkirkan untuk kepentingan bersama.

3. Berserah (v.12)
Yoab menyerahkan seluruh hasil peperangan ke dalam tangan Tuhan. Ia tahu bahwa dalam keadaan krisis hanya Tuhan saja yang sanggup meluputkan mereka. Apapun hasil akhir yang terjadi, rencana Tuhan tetap yang terbaik bagi mereka.

4. Berperang (v.13)
Yoab tidak hanya menyalahkan keadaan maupun pasrah menunggu nasib. Ia terus melangkah maju menghadapi musuh yang mengepung mereka. Berkat pertolongan Tuhan mereka akhirnya keluar dari krisis sebagai pemenang.

Krisis ada hanya untuk menunjukkan kebesaran Tuhan.

GOSSIP

Bacaan: Kej 9:18-27

Kej 9:23 “Sesudah itu Sem dan Yafet mengambil sehelai kain dan membentangkannya pada bahu mereka berdua, lalu mereka berjalan mundur; mereka menutupi aurat ayahnya sambil berpaling muka, sehingga mereka tidak melihat aurat ayahnya.”

Acara infotainment merupakah salah satu hal yang paling disukai oleh kaum wanita. Tidak heran seluruh stasiun televisi berlomba-lomba untuk menayangkan kisah-kisah seputar para selebritis. Berita mengenai perselingkuhan, perceraian maupun beraneka rumor lainnya coba diangkat untuk menarik perhatian pemirsa. Satu hal yang menarik dari acara semacam ini adalah tingginya tingkat gosip yang beredar diantara para pemirsa setelah menyaksikan acara tersebut. Nampaknya membicarakan keburukan orang lain menjadi suatu hal yang dinikmati oleh beberapa orang.

Hal senada dapat terlihat pula dari banyaknya kecaman yang ditujukan kepada para pemimpin bangsa maupun perusahaan. Tidak heran di kantor ada banyak orang-orang yang juga sering menyebarkan gosip dan menceritakan kekurangan orang lain, terutama atasannya. Tidak cukup di situ, seringkali kasak-kusuk gosip dalam keluarga maupun gereja terkadang membuat telinga semakin semakin panas akibat banyaknya berita yang simpang siur.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan akan kisah Ham yang menceritakan mengenai aib dari Nuh, ayahnya sendiri. Ham melihat Nuh dalam keadaan mabuk dan telanjang, namun bukannya menutupi hal tersebut, Ham justru menceritakan hal tersebut kepada saudara-saudaranya. Berbeda dengan sikap Ham, kedua saudaranya, Sem dan Yafet, bertindak sigap dalam menutupi kelemahan sang ayah. Sebagai upah dari perbuatan mereka, Sem dan Yafet memperoleh berkat yang melimpah. Di sisi lain, Ham akhirnya memperoleh hukuman yang setimpal atas apa yang diperbuatnya.

Tell the gospel, not the gossip.

JANGAN PANIK

Bacaan: Mat 8:23-27

Mat 8:26 “…Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka danau itu menjadi teduh sekali.”

Pernahkan Anda mengalami kepanikan? Saya rasa hampir semua orang pernah mengalami rasanya panik dalam menghadapi suatu situasi tertentu, terlebih ketika hal tersebut datang tanpa direncanakan. Ada sebagian orang yang panik karena menghadapi vonis maut dari dokter. Sekelompok orang lainnya mengalami panik karena investasinya menukik tajam akibat krisis ekonomi.

Tentunya setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dalam menghadapi keadaan tersebut. Berpikir logis dengan kepala dingin nampaknya menjadi suatu hal yang sukar untuk dilakukan di tengah keadaan yang panik. Dalam kondisi kritis tersebut, orang cenderung untuk bermain dengan emosi dan membuat banyak keputusan yang salah. Ketenangan merupakan salah satu hal utama yang dibutuhkan dalam menghadapi krisis.

Firman Tuhan hari ini mengisahkan mengenai para murid Yesus yang panik ketika menghadapi badai di tengah danau. Munculnya badai yang mengamuk tanpa diundang membuat beberapa para nelayan profesional tersebut tidak dapat lagi mengatasi rasa takut mereka. Keadaan itu diperburuk dengan melihat bahwa Yesus yang sedang tertidur seakan tidak peduli dengan kepanikan mereka.

Di mana Tuhan? Jeritan ini seringkali diteriakkan oleh banyak manusia ketika masalah datang bertubi-tubi dalam hidup mereka. Tekanan demi tekanan membuat kepanikan seakan menuntun hidup kearah yang semakin gelap tidak berujung. Di sisi lain seolah-olah Tuhan tidak lagi peduli dengan masalah kita.

Pagi ini mari belajar dari Yesus yang tetap tenang di tengah badai. Miliki iman yang teguh dan ketahuilah bahwa Ia selalu ada bersama kita. PertolonganNya tidak pernah terlambat.

Imanuel.

THE CARVING

Bacaan: Yes 49:13-16

Yes 49:16 “Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.“

Dalam ikatan pernikahan, cincin yang tidak berujung, atau tidak berawal dan tidak berakhir, selalu menggambarkan kasih yang tidak berkesudahan. Pada dinding cincin biasanya terukir nama dari sang kekasih untuk mengingatkan akan komitmen kasih mereka selamanya.

Alkitab mencatat akan adanya suatu ukiran yang tidak akan hilang selamanya. Tuhan berkata bahwa Ia telah melukiskan atau mengukir nama kita pada telapak tanganNya. Tradisi Yahudi mengatakan bahwa banyak orang Israel mengukirkan nama Yerusalem pada telapak tangan mereka untuk mengingatkan akan kota kudus Allah ketika mereka dibuang di Babel.

Tradisi Yahudi juga mengatakan bahwa seorang ibu biasanya akan mengukir nama anak mereka di telapak tangan untuk selalu mengingatkan dan berdoa buat mereka disaat mereka berada jauh dari keluarga.

Cincin yang terukir dapat hilang. Namun demikian, pada tangan Yesus, mempelai pria dan bapa kita, nama kita akan tetap terukir selamanya. Iblis seolah berusaha untuk menghancurkan ukiran nama kita pada telapak tanganNya. Dua buah paku pada tangan yang terkoyak mencoba membuang nama kehidupan kita jauh-jauh dari ingatan Yesus, kekasih jiwa kita. Sebuah usaha yang sia-sia.

Paku-paku buatan manusia seolah berhasil mencabik-cabik nama kita, namun tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Ketika di atas salib, nama kita tidak terukir pada telapak tangan yang berlubang, nama kita terukir di dalam pikiranNya, selalu terukir di dalam hatiNya, tidak terhapuskan selamanya. Maranatha.

When I say that I love you, I really do.

THE CHOPSTICK'S HEAD

Bacaan: Yoh 12:1-11

Yoh 12:3 “Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.”

Ketika SMA saya tertarik untuk mengikuti kegiatan tata boga di sekolah. Saya banyak belajar mengenai makanan, minuman, penyajian dan tata cara makan yang baik. Apa yang saya pelajari cukup membantu dalam dunia pekerjaan, terutama dalam hal business entertainment.

Salah satu makanan yang banyak digemari orang adalah chinese food. China dengan total penduduk sekitar 1,3 milyar telah mewarnai dunia dengan populasi dan penyebaran makanan yang luar biasa ini. Alat yang digunakan oleh orang chinese untuk makan adalah sumpit. Ada beberapa hal yang saya pelajari mengenai sumpit, salah satu diantaranya adalah kepala sumpit.

Salomo dengan hikmatnya telah membuat seorang ratu kagum akan cara makan para pegawai Salomo. Ya, tata cara makan yang berhikmat akan menunjukkan karakter seseorang. Ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan ketika seseorang makan menggunakan sumpit. Satu diantaranya adalah mengambilkan makanan untuk orang lain dengan ujung sumpit.

Tradisi lingkungan dan pengaruh televisi banyak mengajarkan untuk mengambilkan makanan bagi orang lain dengan ujung sumpit. Sebuah tindakan yang mulia, namun kurang beretika. Ketika makan dengan orang lain, tindakan pelayanan yang tepat untuk mengambilkan makanan baginya adalah dengan menggunakan kepala sumpit yang bersih, dan bukan ujung sumpit yang kotor.

Kepala selalu berbicara mengenai kehormatan seseorang. Paradigma pelayanan sebuah sumpit adalah melayani dengan mengabaikan kehormatan. Dibutuhkan sebuah sikap rela mengotorkan diri agar orang lain dapat memperoleh makanan kehidupan. Itulah etika pelayanan dan cara makan yang berhikmat.

Mahkota duri menjadi bukti hati seorang hamba.

THE KNIGHT RIDER

Bacaan: Lukas 2:41-52

Lukas 2:46 “Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah alim ulama, sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada mereka.”

Kuda merupakan lambang kekuatan, itu sebabnya satuan ukuran tenaga menggunakan istilah horsepower atau tenaga kuda. Kuda juga merupakan lambang kecepatan, itu sebabnya kuda banyak digunakan untuk peperangan. Selain itu kuda dianggap sebagai lambang keindahan, itu sebabnya tidak semua satria dapat menunggangi binatang ini.

Dalam permainan catur, kuda memainkan peranan yang sangat penting untuk memperoleh kemenangan. Fleksibilitas pergerakan telah menjadi kekuatan seekor kuda. Kedua bidak kuda selalu bergerak dalam bentuk huruf L. Kemampuan melompati musuh dan area-area sukar telah membuat kuda menjadi senjata manuver yang berbahaya.

Dalam memperoleh kemenangan, seorang satria penunggang kuda harus mengetahui mengenai prinsip 2 L. Kedua kuda harus mengetahui prinsip Listen and Learn, mendengarkan dan mempelajari.

Sejak kecil Yesus telah menerapkan prinsip 2 L ini untuk membangun kehidupan dan pelayanan yang berkemenangan. Ia duduk mendengarkan para ahli taurat dan belajar dari orang-orang yang lebih berpengalaman dari diriNya.

Ciri seorang satria penunggang kuda yang berkemenangan adalah ia memiliki hati yang rendah hati untuk terus mau belajar dari orang-orang yang lebih berpengalaman, maupun dari orang-orang yang berada dibawah dirinya. Ketika kita merasa bahwa kita sudah tahu, itulah tanda bahwa kita belum cukup tahu, itulah saat kita merendahkan diri dan kembali belajar. Tidak semua orang mampu menjadi satria penunggang kuda.

Learn to listen with your heart.

EYE CATCHING

Bacaan: Mat 6:19-24

Mat 6:22 “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu”

Dunia marketing khususnya advertising dan packaging mengerti benar daya tarik kekuatan mata. Sebuah produk yang dapat menarik mata dapat menarik customer untuk membeli produk mereka.
Mata adalah pelita tubuh, namun demikian mata juga adalah jendela dosa. Segala sesuatu dimulai dengan penglihatan. Ijinkan saya menyampaikan kebenaran ini, kemana mata memandang, kesana pulalah tubuh melangkah!

Alkitab mengatakan bahwa mata tidak pernah puas untuk melihat, itulah sebabnya dunia ini menawarkan bermacam-macam keinginan mata. Ketika tawaran dunia dapat menangkap mata kita, kesana pulalah kita akan pergi!

Ketika istri Lot mengarahkan matanya kepada Sodom dan Gomora, tubuhnya turut berbalik dan pergi. Ketika Daud mengarahkan matanya kepada Batsyeba, kakinya turut melangkah merengkuh tawaran dunia.

Itu sebabnya kita harus menjaga mata dengan baik. Ada kekuatan pada sebuah mata. Ada kekuatan pada sebuah visi atau penglihatan. Sebuah kekuatan yang dapat menggerakkan dan mengubah kehidupan sebuah bangsa.

Sedemikian berbahayanya kekuatan mata, itu sebabnya pada jaman dahulu setiap bangsa yang menang perang selalu membutakan mata raja lawan untuk menghancurkan kekuatannya. Iblis akan berusaha untuk membutakan mata kita dengan tawaran dunia seperti Simson kehilangan kekuatan perangnya.

Mari arahkan mata kepada Yesus. Ketika David Livingstone melihat Afrika, kakinya melangkah dan Afrika mengenal Yesus. Ketika Hudson Taylor memandang China, jutaan orang mengenal Kristus. Ketika kita menatap Indonesia, saya percaya sebuah bangsa besar siap mengalami transformasi.

What are you looking at? What is catching your eyes?

THE WELL OF BETLEHEM

Bacaan: II Sam 23:13-17

II Sam 23:16 “Lalu ketiga pahlawan itu menerobos perkemahan orang Filistin, mereka menimba air dari perigi Betlehem yang ada dekat pintu gerbang, mengangkatnya dan membawanya kepada Daud...”

Suatu hari saya mendapat kesempatan untuk bercakap-cakap dengan seorang senior executive yang telah berpengalaman puluhan tahun dalam menggeluti pekerjaannya. Sebagai seorang yang masih hijau dalam dunia kerja, ada sebuah dorongan dalam hati saya untuk bertanya kepada beliau mengenai rahasia keberhasilannya. Pada kesempatan tersebut beliau berkenan berbagi bahwa salah satu kunci keberhasilannya adalah dapat mengenali pola pikir dan pola kerja dari atasannya. Tidak cukup sampai di situ, ia menambahkan bahwa bereaksi cepat dan bertindak jauh ke depan untuk melakukan apa yang diperintahkan atasan menjadi suatu nilai tambah dalam perjalanan karirnya.

Firman Tuhan hari ini mengisahkan mengenai keinginan Daud untuk dapat minum air dari sumur yang ada di Betlehem. Pada waktu itu Daud dan pasukannya berada jauh dari lokasi sumur Betlehem, dan sumur tersebut berada dalam wilayah musuh. Ketika Daud secara sepintas mengutarakan kerinduannya, ada tiga orang pahlawan di dekatnya yang mendengar keinginan Daud tersebut. Tanpa menunggu perintah dari sang raja, ketiga perwira itu begegas keluar dan menerobos barisan musuh untuk mengambil air dari sumur Betlehem guna dipersembahkan bagi Daud. Bagi mereka, keinginan Daud tersebut adalah suatu hal yang harus dapat mereka penuhi, bahkan sekalipun hal itu harus mengorbankan nyawa mereka.

Apakah hari ini Anda dapat mendengar jeritan Yesus yang merindukan jiwa-jiwa yang diselamatkan? Doa saya adalah agar Tuhan membangkitkan orang-orang yang mau berinisiatif menerobos zona kenyamanan mereka untuk meresponi kerinduan hatiNya.

Save the lost at any cost.

MAN OF INTEGRITY

Bacaan: I Sam 12:1-5

I Sam 12:3 “Di sini aku berdiri. Berikanlah kesaksian menentang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan orang yang diurapi-Nya: Lembu siapakah yang telah kuambil? Keledai siapakah yang telah kuambil? Siapakah yang telah kuperas? Siapakah yang telah kuperlakukan dengan kekerasan? Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu."

Hari-hari terakhir ini seluruh dunia sedang mengalami krisis ekonomi yang cukup menggoncangkan stabilitas negara. Terlepas dari hal tersebut, salah satu krisis yang paling mengenaskan adalah adanya krisis kepemimpinan. Pemimpin yang diharapkan menjadi panutan dan pelindung terkadang tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

Setumpuk janji yang ditawarkan ketika pemilihan pemimpin ternyata tidak terealisasi karena janji tinggallah janji. Tidak ada lagi integritas dan rasa bersalah ketika apa yang dilakukan tidak sesuai dengan apa yang dikatakan. Bahkan tidak sedikit pemimpin yang menyalahgunakan posisi yang dipercayakan kepadanya hanya untuk mengambil keuntungan dari orang lain.

Samuel merupakan seorang hakim dan nabi yang ditetapkan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel. Sebagai seorang pemimpin, Samuel telah dipercaya untuk memimpin bangsa Israel datang kepada Tuhan. Ketika suatu hari bangsa Israel meminta seorang raja untuk menjadi pemimpin mereka menggantikan kepemimpinan Tuhan, Samuel melakukan sebuah tantangan yang luar biasa. Ia melakukan tantangan terhadap integritasnya sendiri.

Sebagai hakim, Samuel dituntut untuk hidup adil dan tidak menerima suap. Ia dituntut untuk dapat bersikap tegas dan tidak kompromi terhadap kebenaran. Hal yang menarik adalah Samuel berhasil menjalankan profesi yang dipercayakan kepadanya dengan baik hingga masa tuanya. Dengan berani dan terbuka ia menantang bangsa Israel untuk membuktikan integritasnya dalam pekerjaan maupun pelayanannya sebagai seorang abdi Allah. Pada akhirnya ia terbukti bersih dan menjadi seorang pemimpin yang menunjukkan integritas tinggi.

A man of integrity never afraid of challenges.

PENSIUN

Bacaan: I Sam 12:16-25

I Sam 12:23 “Mengenai aku, jauhlah dari padaku untuk berdosa kepada TUHAN dengan berhenti mendoakan kamu; aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus.”

Bagi sebagian orang, pensiun merupakan masa-masa yang dinanti. Pensiun dirasakan sebagai waktu yang menyenangkan karena dapat tinggal di rumah dan menikmati kebahagiaan bersama dengan keluarga setelah bekerja keras selama ini. Di sisi lain, tidak sedikit orang yang menatap masa pensiun sebagai hari-hari yang suram karena ketidakpastian penghasilan untuk biaya hidup sehari-hari.

Lebih dari itu, ada pula orang-orang yang melihat pensiun sebagai pergumulan besar karena takut kehilangan kekuasaan. Tidak sedikit orang yang berjuang untuk senantiasa duduk dalam posisi-posisi kunci agar mereka tetap memperoleh penghargaan dari sesama. Nampaknya turun dari kedudukan yang dipegang saat ini menjadi suatu hal yang memalukan, bahkan banyak orang melihat bahwa masa pensiun mengakibatkan mereka tidak produktif dan tidak berguna lagi bagi masyarakat.

Bagaimana menghadapi hal tersebut? Mari kita lihat seorang kehidupan seoarang pemimpin bernama Samuel. Sebagai nabi dan hakim senior, Samuel telah memimpin bangsa Israel dalam rentang waktu yang cukup lama. Hingga tibalah waktu yang tidak disangka-sangka, dimana bangsa yang dipimpinnya mendadak memberontak terhadap Tuhan dan menuntut seorang raja.

Secara tidak langsung, diangkatnya raja bagi bangsa Israel mengurangi fungsi kepemimpinan yang telah dilakukan Samuel selama ini. Ia harus siap untuk menghadapi post power syndrome. Namun ada dua hal menarik yang bisa dipelajari dari Samuel. Yang pertama, ia akan selalu berdoa bagi bangsa Israel. Hal kedua, ia berjanji akan tetap membimbing bangsa Israel dalam kebenaran.

Usia dan kedudukan tidak dapat membatasi Anda terus untuk berkarya bagi Tuhan.

WARISAN

Bacaan: Kisah 1:1-8

Kisah 1:8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”

Apakah yang ada di pikiran kita saat mendengar kata warisan? Sebagian orang berpikir mengenai harta yang berupa uang, rumah, mobil, perusahaan, atau bahkan warisan dapat berupa sesuatu yang negatif seperti meninggalkan hutang dan setumpuk masalah.

Suatu hal yang perlu kita renungkan bersama adalah bagaimana kita dapat mewariskan sesuatu kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat dan dengan cara yang tepat. Namun jauh lebih penting daripada itu adalah kita harus mengetahui dengan tepat hal apakah yang dapat kita wariskan kepada anak cucu maupun orang yang berada pada lingkar pengaruh kita.

Sebuah penelitian mengatakan bahwa orang yang paling pendiam sekalipun memiliki kemampuan untuk mempengaruhi 10.000 orang selama hidupnya. Saya berharap bahwa kita mulai dapat menyadari bahwa di dalam diri kita terdapat sebuah potensi yang sangat besar untuk mengubahkan nasib orang di sekeliling kita, bahkan lebih daripada itu, sebuah kemampuan untuk mengubahkan nasib sebuah bangsa.

Ketika Yesus mati dan naik ke surga, Ia tidak meninggalkan warisan harta, melainkan meninggalkan Roh Kudus dan sebuah amanat agung kepada orang percaya. Yesus sama sekali tidak meninggalkan warisan secara jasmani. Ia bahkan tidak mewariskan suatu organisasi apapun selain sekelompok murid yang terdiri dari orang-orang sederhana. Satu hal yang Yesus investasikan dalam hidup para murid-muridNya, Ia meninggalkan kehidupanNya sendiri sebagai warisan. KehidupanNya inilah yang meninggalkan pengaruh bagi milyaran orang hingga sekarang.

Setiap manusia diberikan kemampuan untuk meninggalkan sesuatu bagi orang lain.

28 July 2008

Unforgettable Christmas

Bacaan: Mat 2:8-20

Mat 2:11 “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud.”

Pada tanggal 17 Desember 1903, Wilbur dan Orville Wright berhasil membuat sebuah sejarah baru dalam dunia penerbangan, yaitu untuk pertama kalinya manusia dapat terbang. Di sebuah bukit bernama Kill Devil Hills, Wright bersaudara berhasil menciptakan pesawat terbang sederhana yang mampu membawa mereka terbang pertama kali di udara selama 12 detik.

Dengan gembira mereka bermaksud menceritakan kabar sukacita itu. Wright bersaudara mengirimkan telegraph kepada kakak mereka untuk memberitahukan hal tersebut dan mengatakan pula akan kembali ke rumah mereka saat Natal. Sang kakak segera menyampaikan berita tersebut kepada surat kabar. Namun demikian, keesokan harinya berita yang dimuat dalam surat kabar hanyalah mengenai rencana Wright bersaudara akan pulang untuk Natal. Mereka melupakan pesan terpenting bahwa untuk pertama kalinya manusia di dunia dapat terbang!

Firman Tuhan hari ini mengisahkan akan para gembala di padang yang mendengar kabar sukacita dari para malaikat mengenai kelahiran Mesias. Ketika mereka mendengar pesan yang disampaikan tersebut, mereka segera bergegas berangkat dan mencari dimana bayi itu dilahirkan. Para gembala berhasil menangkap pesan Natal tersebut dengan baik dan segera meresponinya dengan hati yang terbuka.

Natal selalu mengingatkan kita akan kabar sukacita. Berita Natal pada hari ini adalah agar kita senantiasa merenungkan akan arti kelahiran Yesus dan tidak melupakan pesan utama Natal, yaitu Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia dari dosa. Selamat hari Natal.

Christmas without Christ inside our heart is nothing.

The Best Defense

Bacaan: Yak 5:13-18

Yak 5:16b “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya”

Suatu hari saya menonton acara pertandingan bela diri di televisi. Acara ini menampilkan pertandingan antara satu jenis cabang bela diri melawan jenis cabang bela diri lainnya. Sebuah pewahyuan baru timbul ketika saya menyaksikan seorang judoka bertanding.

Judo merupakan salah satu olah raga bela diri yang mengutamakan teknik membanting dan mengunci dalam mengalahkan lawan. Hal yang menarik adalah posisi bertahan ketika seorang judoka menghadapi serangan lawan. Posisi pertahanan sempurna adalah dengan berlutut dengan muka menghadap ke tanah.

Penyerangan dan pertahanan merupakan dua hal yang penting. Ilmu militer mengajarkan bahwa pertahanan terbaik adalah penyerangan. Filosofi ini telah menyebar dalam paradigma olah raga dan seluruh nilai kehidupan. Tetapi paradigma ilahi mengatakan hal berbeda.

Pertahanan terbaik adalah dengan berlutut. Pertahanan sempurna adalah dengan berdoa. Pertahanan yang sulit ditaklukkan adalah dengan merendahkan diri di bawah kaki Tuhan. Ya, ketika kita menjadikan Tuhan kota pertahanan kita, maka Ia yang akan melakukan penyerangan dan penetrasi sebagai master of breakthrough.

Elia berlutut dengan muka menghadap tanah dan berdoa agar hujan turun. Yakobus dikenal dengan sebutan lutut unta karena ia selalu berlutut dan berdoa hingga lututnya hancur. Tanah di tempat ia biasa berdoa menjadi cekung mencetak dua lubang dari sepasang lutut pertahanan.

Let prayer be your best defense strategy.

The Best Food

Bacaan: Kel 16:1-15

Amsal 17:1 “Lebih baik sekerat roti yang kering disertai dengan ketenteraman, dari pada makanan daging serumah disertai dengan perbantahan.“

Apa makanan kesukaan Anda? Kita mungkin sering mendengar bahkan menanyakan pertanyaan tersebut kepada banyak orang. Tentunya jawaban yang bervairasi akan keluar dari selera yang berbeda. Saya teringat ketika beberapa tahun yang lalu saya mencoba untuk merintis usaha rumah makan. Hal pertama yang menjadi perhatian saya adalah jenis makanan terbaik apa yang akan dijual. Survei segera dilakukan untuk mendapatkan beberapa alternatif menu makanan terbaik.

Saya pernah mendapat kesempatan untuk mengunjungi banyak negara, menikmati makanan dari kelas berbintang hingga makanan di pinggir jalan. Mencoba makanan yang mahal hingga yang murah. Masakan yang terkenal hingga yang biasa saja. Kadang saya berpikir keras untuk menjawab apa makanan terbaik yang pernah saya cicipi. Akhirnya saya menemukan jawaban dari pertanyaan yang sulit ini. Makanan terbaik bagi saya adalah makanan yang dimasak dengan kasih.

Saya belajar menghargai setiap makanan yang diberikan untuk saya, terutama setiap makanan yang dimasak karena orang itu mengasihi saya. Salah satu contohnya adalah masakan istri saya tercinta, ibu maupun adik saya. Kenapa? Karena saya tahu bahwa ada bumbu kasih dalam setiap masakan yang disajikan.

Orang dapat memberikan saya makanan terenak dan termahal di dunia, tapi saya lebih menghargai makanan yang disajikan karena kasih. Sekalipun mungkin apa yang dimasak tidak seenak masakan hotel terkenal, tapi nilai dari makanan itu jauh lebih penting bagi saya. Saya selalu memuji, menghargai dan menghabiskan makanan cinta tersebut.

Let praise be a good tip of the love food.

The Heart Capacity

Bacaan: II Raja 4:1-7

II Raja 4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana." Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

Dunia teknologi saat ini telah berkembang dengan pesat sehingga semua data informasi berskala besar dapat masuk ke dalam memory card yang kecil. Hati kita bagaikan memory card kecil tersebut yang dapat diisi dengan kebenaran, kasih dan kuasa yang tak terbatas.

Seberapa besar kita membuka hati, sebesar itulah Tuhan dapat mengisi. Seberapa banyak bejana kosong yang disiapkan, sebanyak itulah minyak mengalir. Kasih dan keadilan Tuhan berjalan berpadanan. Karena kasihNya, Ia rindu memberi segalanya bagi kekasih-kekasihNya. Karena keadilanNya, Ia hanya memberi sebatas apa yang dirindukan kekasih-kekasihNya.

Seringkali kita melihat ada orang percaya yang bertumbuh, berfungsi maksimal dan memberi dampak yang kekal bagi komunitasnya. Di sisi lain, kita juga banyak menemukan orang percaya yang mengalami stagnasi, tidak berfungsi maksimal dan tidak memberikan perubahan bagi generasinya. Apa yang membedakan ke dua jenis orang ini? Kehausan hati yang berbeda. Pilihan yang berbeda.

Dunia mungkin melihat kita kecil dan tidak berarti, tetapi di dalam memory stick yang kecil ini tersimpan kekuatan informasi terbesar di muka bumi. Dalam dunia bisnis, orang yang mempunyai informasi akan menguasai dunia. Biar kebenaran yang tersimpan dalam hati kita terpancar hingga bumi penuh dengan pengenalan akan Tuhan.

Upgrade your heart capacity today.

Trust

Bacaan: Yoh 21:15-21

Yoh 21:17 “Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Kepercayaan adalah sesuatu yang sangat penting. Rumah tangga hancur karena hilangnya kepercayaan. Pelayanan runtuh karena tidak adanya kepercayaan. Bisnis menurun karena rusaknya kepercayaan. Persahabatan hancur karena mengkhianati kepercayaan. Pemimpin kehilangan pengaruh karena mengabaikan kepercayaan. Semua masalah terjadi ketika hubungan hancur akibat hilangnya kepercayaan.

Hubungan kita dengan Tuhan dapat hancur karena hilangnya kepercayaan. Kepercayaan merupakan sesuatu yang mudah diucapkan tapi sukar dilakukan. Sedemikian pentingnya kepercayaan bagi Tuhan sehingga Ia mengatakan bahwa barangsiapa percaya kepadaNya maka mereka akan memperoleh hidup kekal. Tuhan rindu kekasih-kekasihNya selalu percaya akan janji dan pribadiNya.

Beberapa tahun lalu, sebuah buku dari Robert Schuller mengajar saya apa arti kepercayaan. Buku itu berjudul Trust God Who Trusts You. Percaya kepada Tuhan yang selalu percaya kepadamu! Setiap kali saya mengingat kalimat itu, air mata menetes dari mata saya. Ya, Tuhan selalu percaya kepada kita.

Ia percaya kepada Petrus sekalipun Petrus pernah menyangkal diriNya. Ia memulikan kembali kepercayaanNya pada Petrus dan memberi kesempatan pada Petrus untuk kembali dapat dipercaya. Petrus menjawab kepercayaan itu hingga mati disalib terbalik bagi Yesus, sumber kepercayaannya.

Tuhan selalu percaya dan memberikan kesempatan kepada kita untuk bangkit dari kegagalan. Bagian kita saat ini adalah percaya kepadaNya. Percaya bahwa Ia selalu dapat dipercaya, memelihara dan memberi yang terbaik bagi kita.

Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu (I Kor 13:7).

Trust God who trusts you.

Balance of Love

Bacaan: Mar 12:28-34
Mar 12:30-31 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri...”

Hidup berbicara mengenai keseimbangan. Keberhasilan dalam hidup terjadi ketika orang dapat memiliki keseimbangan. Time management yang baik dan pengaturan prioritas merupakan harmonisasi kunci mencapai sukses.

Yesus mengajarkan sebuah prinsip keseimbangan yang menghasilkan kuasa terbesar di muka bumi yaitu kasih. Prinsip hukum kerajaan surga dibagi menjadi dua elemen, yaitu kasih kepada Tuhan dan kasih kepada sesama manusia dan diri sendiri.

Salib selalu berbicara mengenai dua unsur, yaitu hubungan vertikal dengan Tuhan dan hubungan horizontal dengan sesama manusia dan diri sendiri. Diperlukan keseimbangan antara mengasihi Tuhan dengan mengasihi sesama dan diri sendiri. Ekstrim di salah satu kutub akan menghasilkan ketidakseimbangan. Perpaduan kedua unsur ini akan menghasilkan kuasa terbesar untuk mengubah sejarah kehidupan manusia.

Seringkali orang percaya terjebak untuk ekstrim mengasihi Tuhan tanpa pernah menunjukkan kasih kepada sesama. Di sisi lain, seringkali orang percaya terjebak untuk ekstrim hanya mengasihi sesama tanpa mengenal Tuhan yang mengasihi mereka. Perbuatan amal sosial tanpa pengenalan akan Tuhan hanya menjadi sebuah legalitas Farisi.

Yang mengherankan adalah ada banyak orang percaya yang menocba mengasihi Tuhan dan sesama tapi mereka tidak bisa mengasihi diri sendiri. Orang yang tidak bisa menerima keberadaan diri sendiri, tidak bisa menghargai diri sendiri dan tidak bisa mengasihi diri sendiri, akan sukar untuk bisa menerima, menghargai dan mengasihi sesamanya manusia serta Tuhan yang tidak terlihat.

Ada kuasa yang tercipta dalam keseimbangan kasih.

The Judas' Kiss

Bacaan: Mat 26:47-50

Kidung 1:2 “Kiranya ia mencium aku dengan kecupan! Karena cintamu lebih nikmat dari pada anggur.”

Salah satu bentuk pasangan mengekspresikan kasih adalah dengan melakukan lip kissing atau lebih dikenal dengan nama French kissing. Bentuk ekspresi gairah ini dapat menaikkan tekanan darah 2 kali detak jantung normal, sirkulasi darah dan akselerasi metabolisme tubuh. Ciuman yang bergairah dapat membakar 20 kalori per menit dan meningkatkan level cortisone, hormon yang menjaga kondisi tubuh.

Namun demikian, French kissing mempunyai efek negatif. Para ahli mengatakan bahwa lebih dari 40.000 parasit dan 250 jenis bakteri dipertukarkan selama melakukan French kissing. Sebuah ciuman yang sangat berbahaya!

Alkitab mencatat ada sebuah ciuman maut yang lebih mematikan daripada French kissing, yaitu ciuman Yudas. Ciuman pengkhianatan. Ciuman yang menjual Yesus. Ciuman kemunafikan. Ciuman nafsu yang mementingkan diri sendiri.

Hal ini mengingatkan kita akan salah satu bentuk kata dari penyembahan yaitu proskuneo, yang seringkali digambarkan sebagai bentuk hubungan intim antara suami istri, atau juga bagaikan seekor anjing yang mencium atau menjilat tangan tuannya.

Tuhan mengecam bangsa Israel karena memberikan penyembahan tanpa keintiman. Betapa seringnya kita memberikan sebuah ciuman Yudas dalam penyembahan kita. Penyembahan tanpa kasih. Penyembahan tanpa pengertian. Penyembahan tanpa kesungguhan hati. Semua itu merupakan kekejian dan korban yang memuakkan Tuhan. Mari pagi ini kita awali hari dengan memberikan sebuah ucapan syukur yang menyenangkan hati Tuhan.

Let your worship kiss the throne of heaven.

Reply Please

Bacaan: I Sam 3:1-10

I Sam 3:10 Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: "Samuel! Samuel!" Dan Samuel menjawab: "Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar."

Dalam dunia kerja, salah satu hal yang ditekankan dan diajarkan para senior executive perusahaan kepada saya adalah keharusan membalas. Seorang profesional harus mengetahui kode etik dalam membalas setiap pertanyaan, perintah atau informasi.

Saya harus belajar menerima dan membalas setiap telepon yang ditujukan kepada saya. Saya harus belajar menerima dan membalas semua SMS yang ditujukan kepada saya. Saya tidak boleh melarikan diri dari tangggung jawab dan tuntutan atas pekerjaan saya. Saya tidak boleh menunda dan mengulur waktu dalam membalas setiap missed calls, SMS, email atau bentuk komunikasi lainnya yang ditujukan kepada saya.

Ketika Tuhan memanggil Samuel kecil, ia tidak tahu bahwa Tuhan sedang berbicara kepadanya. Saat Samuel tahu bahwa Tuhan sedang memanggil dia, reaksi pertamanya adalah segera membalas panggilan Tuhan. Pada waktu Samuel tahu bagaimana membalas Tuhan, maka respon Tuhan adalah menyampaikan isi hatiNya dan sebuah promosi kepada Samuel untuk menjadi nabi bagi Israel.

Saya pernah membuat kesalahan besar dengan menunda membalas sebuah SMS di saat seseorang sangat-sangat membutuhkan saya. Saya menunda membalas sebuah panggilan telepon di saat seseorang sungguh-sungguh sedang membutuhkan saya. Semuanya terlambat, hanya sebuah penyesalan mendalam yang tersimpan.

Sama seperti Tuhan rindu agar kita membalas sapaan cintaNya, marilah belajar membalas dengan segera panggilan orang-orang yang membutuhkan kita. Jangan pernah menunda, ingatlah bahwa sebuah promosi ditentukan dari kemampuan membalas.

Listen to His small voice calling on your name today.

Hold On Please

Bacaan: Peng 3:1-11

Peng 3:11 “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

Dalam dunia investasi kita mengenal adanya tiga sikap dalam menghadapi reaksi pasar, yaitu buy, sell dan hold. Investor yang berpengalaman biasanya tahu bagaimana menyikapi keadaan, baik dalam keadaan untung maupun rugi.

Kemampuan untuk hold, atau tidak melakukan transaksi sambil menunggu keadaan pasar, merupakan salah satu indikator penting keberhasilan. Masalah seringkali terjadi ketika para pemain selalu teburu-buru dalam mengambil keputusan. Banyaknya faktor eksternal dan internal terkadang membuat investor yang kurang berpengalaman cenderung tidak bisa menanti waktu yang tepat.

Dunia yang seba cepat ini seringkali mempengaruhi tingkat kesabaran kita dalam menantikan janji Tuhan. Betapa sulitnya untuk bisa belajar percaya dan menunggu. Dibutuhkan hikmat untuk bisa mengerti dan menanti kairos Tuhan.

Banyak kali kita diperhadapkan dengan pilihan yang membutuhkan hikmat. Jika kita ragu dengan pilihan yang hendak kita buat, berhentilah terlebih dahulu. Tetaplah dengan keadaan sekarang sampai kita menemukan kepastian. Bertahanlah dalam doa, milikilah hikmat, setelah itu melangkahlah dengan keberanian.

Pahamilah prinsip HALTS, yaitu selalu berhenti. Janganlah membuat keputusan disaat kita sedang dalam keadaan HALTS, yaitu H (Hungry), A (Angry), L (Lonely), T (Tired), S (Sad). Semua kegagalan tokoh-tokoh besar dalam alkitab dan dunia terjadi ketika mereka selalu membuat keputusan tergesa-gesa dan tidak bisa berhenti untuk menantikan waktu Tuhan.

Hold on, wait upon the Lord and make a good choice.

Bull Riding

Bacaan: Gal 5:13-23

Gal 5:13 “Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.”

Bull riding atau mengendarai banteng merupakan salah satu dari tujuh pertandingan utama dalam acara rodeo profesional. Bull riding adalah cabang yang paling terkenal dan berbahaya dalam pertandingan rodeo.

Tujuan dari pertandingan bull riding adalah bertahan menunggangi seekor banteng liar selama 8 detik dengan satu tangan untuk mencapai kemenangan. Para cowboy yang menunggang banteng hanya diperbolehkan menggunakan satu tangan untuk memegang tali yang melingkari banteng. Gagal bertahan selama 8 detik ataupun menggunakan tangan yang bebas untuk memegang banteng maupun anggota tubuh sendiri berakibat diskualifikasi.

Namun demikian usaha 8 detik menunggangi banteng seberat 2000 pon ini merupakan usaha yang sangat berbahaya. Tidak sedikit cowboy yang terjatuh dan terluka karena ditanduk banteng. Sebuah perkataan yang sering dikutip mengenai bull riding adalah, “ it it is not if you get hurt, it is when!”

Dalam diri manusia terdapat sifat dosa yang sulit dikendalikan bagaikan banteng liar. Bermain-main dengan dosa merupakan sesuatu hal yang berbahaya. Bukan berbicara seandainya kita terluka karena bermain mengendarai dosa, itu hanyalah masalah waktu!

Seringkali hanya dibutuhkan waktu kurang dari 8 detik bagi iblis untuk membuat kita terpelanting dan tertanduk hingga binasa. Mari berhenti bermain dengan dosa! Ijinkan tangan Yesus yang berlubang mengambil alih tali yang melingkari banteng itu. Hanya kasih karunia yang membuat kita bertahan hingga keluar sebagai pemenang.

Stop playing with sin.

Cross of Royalty

Bacaan: Mar 15:15-39

Mar 15:17 “Mereka mengenakan jubah ungu kepada-Nya, menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas kepala-Nya.”

Warna ungu merupakan warna kerajaan. Hanya raja, imam atau orang kaya yang dapat memiliki karena harganya yang sangat mahal. Warna ungu, yang merupakan perpaduan antara warna merah dan biru, sangat dihargai oleh orang pada jaman dulu untuk pembuatan kain ungu.

Kain ungu merupakan barang penting dalam perdagangan pada jaman kejayaan Romawi. Jubah berwarna ungu yang terbaik pada jaman itu dapat berharga lebih dari lima ratus dolar. Diperlukan usaha keras untuk menghasilkan kain ungu tersebut.

Kata ungu sendiri berasal dari bahasa Yunani porphura. Kata ini mengacu kepada sumber pewarna dari kain tersebut yaitu sejenis kerang yang ditemukan di tepi laut Mediterania. Warna ungu ini bervariasi sesuai dengan jenis kerang (Murex trunculus) dan metode kain yang digunakan.
Bahan dasar celupan warna ungu yang diambil dari kerang ini bukanlah darah mereka, tetapi dari kelenjar tipis yang dimiliki kerang tersebut. Kerang berikut kelenjar ini harus dihancurkan sehingga menghasilkan cairan seperti susu berwarna keputih-putihan. Ketika terkena cahaya matahari dan udara maka campuran warnanya mulai berubah menjadi merah kebiru-biruan sehingga lebih menyerupai ungu.

Kebenaran ini mengingatkan saya akan kematian Kristus. Tubuh Yesus harus dihancurkan dan darahNya mengalir agar dapat menghasilkan jubah pengudusan bagi para kekasihNya. Tidak ada sesuatu yang gratis. Keselamatan kita hanya diperoleh karena Yesus rela mati diremukkan bagi kita. Sebuah harga yang sangat amat mahal!

No pain, no gain.
No cross, no glory.

Opportunity

Bacaan: Gal 6:1-10

Gal 6:10 “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Ada tiga hal yang tidak dapat ditarik kembali, yaitu waktu yang telah berlalu, perkataan yang telah diucapkan dan kesempatan yang telah terbuang.

Salah satu perbedaan antara orang sukses dan orang gagal adalah orang sukses mampu menggunakan kesempatan yang ada. Bahkan, ketika tidak ada kesempatan, mereka mampu membuat kesempatan!

Kisah hidup penyanyi tenor terkenal Frank Sinatra telah menginspirasi saya. Ketika Frank Sinatra masih belum menjadi penyanyi terkenal, ia bekerja sebagai seorang waiter. Suatu hari ketika ia sedang bekerja menunggui meja para pembeli, ia melihat seorang yang terkenal dalam industri musik duduk di sebuah meja. Frank Sinatra menangkap sebuah kesempatan untuk bisa memperlihatkan kemampuannya dalam bernyanyi. Ia segera menghampiri dan membersihkan meja orang tersebut sambil bernyanyi.

Sejarah mencatat bahwa hari itu menjadi titik tolak karir Frank Sinatra sebagai penyanyi terkenal. Ia direkrut dan dibina oleh orang tersebut karena mampu menangkap dan menggunakan sebuah kesempatan.

Dalam mitologi Yunani kuno, digambarkan bahwa dewa kesempatan itu memiliki baling-baling di sisi kanan dan kiri karena ia selalu bergerak dengan cepat. Selain itu, rambut dewa kesempatan bukan terletak di belakang kepala tetapi berada di muka. Orang Yunani mengatakan bahwa untuk menangkap dewa kesempatan, seseorang harus bisa menangkapnya sebelum ia datang. Saat dewa kesempatan sudah berada di depan maka ia tidak dapat ditangkap karena ia tidak memiliki rambut di belakang untuk ditangkap.

Create the opportunities.

The Roaring Lion

Bacaan: Amsal 30:24-31

Amsal 30:30 “Singa, yang terkuat di antara binatang, yang tidak mundur terhadap apapun.”

Amsal menggambarkan bahwa singa adalah yang terkuat diantara segala binatang. Kekuatan seeokor singa tidak diukur dari tajamnya gigi dan kuku. Bukan pula diukur dari berat badan ataupun kecepatan berlari. Juga tidak diukur dari kemampuan berkelahi.

Singa dikatakan menjadi yang terkuat karena singa tidak mundur terhadap apapun! Kekuatan seekor raja hutan diukur dari kekuatan mentalnya menghadapi musuh. Sebuah keberanian dalam menghadapi tekanan. Sebuah daya tahan dalam menghadapi masalah. Sebuah ketekunan dalam menghadapi problema kehidupan. Sebuah semangat yang tidak pernah menyerah. Bukti kekuatan mental sang juara.

Seorang pemenang tidak akan pernah mundur. Seorang pemenang juga tidak akan tinggal diam. Tinggal diam dan tidak melakukan apa-apa sudah merupakan sebuah kekalahan, apalagi jika mundur dari arena pertandingan sebelum berperang. Seorang pemenang bukanlah seorang yang tidak pernah gagal, tapi seorang yang tidak pernah berhenti mencoba.

Seekor singa akan mengaum ketika mempertahankan mangsa dan daerahnya. Yesus, sang singa dari Yehuda, telah membuktikan kekuatan sejatinya menjadi raja segala raja dengan tidak mundur dari jalan salib. Ia mengaum di Getsemani dan bertarung mempertahankan saudara dan saya mati-matian. Ya, itulah karakter seorang pemenang sejati.

Anda diciptakan untuk menjadi seperti seekor singa, dan bukan seekor kucing. Anda diciptakan untuk menjadi seorang pemenang dan bukan sebagai seorang pecundang yang selalu mundur di tengah jalan. Tetaplah tegak, tegar dan tengadah sebab Tuhan ada di samping Anda.

Kami tidak akan mundur atau tinggal diam!

The Flowing Ink

Bacaan: II Kor 3:1-18

II Kor 3:3 “Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia.”

Ada beberapa unsur penting dalam penulisan sebuah surat, yaitu nama dan alamat yang dituju, isi surat, nama dan alamat si penulis, serta kertas dan pena yang digunakan. Kualitas sebuah pena tidak akan dapat dilepaskan dengan kualitas tinta yang digunakannya.

Tinta cair yang digunakan dengan buluh atau alang-alang dan kuas telah dimulai di Mesir dan China sejak 45 atau 50 abad yang lalu. Tinta pada waktu itu kemungkinan besar dibuat dari karbon dalam bentuk jelaga yang dicampur dengan minyak tanaman atau hewan. Dalam perkembangannya, tinta telah banyak mengalami kemajuan pesat. Teknologi telah memampukan tinta untuk memiliki kerekatan yang baik untuk mengalir melalui pena serta mencegah jamur dan pertumbuhan bakteri. Selain itu teknologi juga membantu kebasahan serta kestabilan tinta, atau mencegah mengeringnya tinta dalam pena.

Alkitab menyebutkan bahwa hidup kita adalah seperti surat terbuka yang ditujukan kepada dunia. Isi kehidupan kita seharusnya dapat menceritakan kisah cinta dari Yesus, sang penulis kehidupan kita. Namun demikian, Allah juga ingin menggunakan kita sebagai penaNya untuk mengguratkan kisah cintaNya kepada dunia ini.

Masalah terbesar muncul ketika kita bermaksud menuliskan sesuatu dalam kehidupan orang disekitar kita, namun kita tidak memiliki tinta kasih yang mengalir dalam hidup kita. Pelayanan yang tidak dipenuhi dengan Roh Kudus hanya akan membuat coretan dan guratan kasar yang tidak membuat perubahan dalam diri orang yang kita layani. Keringnya kehidupan pelayanan yang tidak memiliki aliran Roh Kudus hanya akan mencabik-cabik kertas kehidupan orang lain.

Let God’s love flow through your life.

Mengubah Dunia

Bacaan: Mat 5:13-16

Mat 5:16 “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

Salah satu tokoh negarawan yang saya kagumi adalah Mahatma Gandhi. Ketika India masih dijajah Inggris, Gandhi menjadi seorang pemimpin yang berhasil membawa India keluar menjadi bangsa yang merdeka. Gandhi percaya bahwa setiap orang harus dapat menjadi pembawa perubahan untuk melihat apa yang mereka inginkan dapat terjadi di dunia ini.

Gandhi merupakan seorang pemimpin yang revolusioner, namun ia membawa India menjadi bangsa yang merdeka tanpa memulai sebuah revolusi. Bahkan ia melakukannya tanpa kekerasan sama sekali. Gerakan Satyagraha yang dipimpinnya berhasil membawa perubahan bagi sebuah bangsa yang dahulu terpuruk hingga saat ini menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam peta perdagangan dunia.

Gandhi mengatakan, “In a gentle way you can shake the world." Dengan sebuah cara yang lemah lembut, Anda dapat menggoncangkan dunia. Sungguh sebuah pemikiran yang berbeda untuk memperjuangkan sebuah kemerdekaan. Ada begitu banyak orang yang berjuang dengan demonstrasi dan kekerasan untuk dapat mengubah sesuatu, namun pada akhirnya hal tersebut berakhir dengan sia-sia.

Untuk menjad pembawa perubahan, Anda tidak harus berteriak. Anda juga tidak harus pandai berbicara. Anda tidak harus menjadi terpilih. Anda juga tidak harus menjadi sangat pandai atau berpendidikan. Yang Anda butuhkan adalah memiliki sebuah komitmen.

Yesus merupakan salah satu pribadi yang mengubahkan dunia dengan kasih. Ia menaklukkan dunia dengan kelembutan, bahkan Ia tidak bersuara sedikitpun ketika hendak diadili. Yesus tidak takut menhadapi apapun untuk melihat orang-orang yang dikasihiNya kembali dalam pelukanNya.

Perubahan selalu dimulai dari diri Anda terlebih dahulu.

Integritas

Bacaan: Amsal 11:1-6

Amsal 11:1 “Neraca serong adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat.”

Seorang teman saya memberitahukan kepada saya bahwa ia baru saja keluar dari perusahaan tempatnya bekerja. Sekilas saya cukup terkejut dan mengira bahwa ia sudah mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik. Bagi saya tidak ada keraguan bahwa seorang anak muda yang pintar, rajin, berpretasi serta takut akan Tuhan bisa memperoleh pekerjaan baru dengan mudah. Namun kisah pengunduran dirinya membuat saya kembali terhening dan merenungkan kembali arti integritas.

Suatu hari dalam perhitungan kalkulasi budget ternyata ia menemukan bahwa ada dana milyaran rupiah yang hilang. Setelah melakukan pemeriksaan, ia menyadari bahwa ternyata uang tersebut diambil oleh atasannya untuk kepentingan pribadi. Ketika ia melaporkan hal ini kepada atasannya tersebut, maka ia diminta untuk membuat laporan fiktif bahwa seolah-oleh pengeluaran sangat besar dan melebihi budget yang dianggarkan. Atasannya menjamin bahwa tidak akan ada yang tahu dan berani mempertanyakan hal tersebut.

Alternatif kedua adalah ia diminta mengundurkan diri apabila tidak bersedia membuat laporan tersebut. Setelah bergumul panjang lebar, akhirnya teman saya membuat sebuah keputusan untuk mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Ia tidak mau melakukan kompromi atas iman dan kebenaran yang selama ini menjadi dasar keberhasilannya.

Firman Tuhan mengingatkan agar kita tidak membuat neraca yang serong. Saya percaya bahwa kualitas iman yang ada didalam diri seseorang akan terpancar keluar dengan seimbang ketika ada sebuah tekanan yang diletakkan atas neraca kehidupan. Itulah integritas.

Never ever compromise your faith.

Stress

Bacaan: Ibr 4:14-16

Ibr 4:15 “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.”

Krisis. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan keadaan perekonomian di Indonesia. Tingginya inflasi turut membuat kondisi bangsa ini semakin terpuruk, terutama bagi kalangan masyarakat marginal. Beberapa kali saya membaca berita di surat kabar akan kisah orang-orang yang pada akhirnya bunuh diri karena stress maupun berakhir di penjara karena mencuri. Tekanan hidup yang semakin berat membuat banyak orang tidak dapat bertahan dan akhirnya memilih jalan pintas yang salah untuk mencoba keluar dari pergumulan mereka.

Dalam dunia kerja, baik pengusaha maupun karyawan juga memiliki tekanan yang berbeda-beda. Hal ini membuat kata “stress” seolah menjadi makanan sehari-hari yang tidak terpisahkan bagi para kaum eksekutif. Dead line, target, kompetisi seakan menjadi cambuk yang membuat para profesional bekerja bagaikan budak uang. Tampaknya tidak ada hari tanpa stress, dan terkadang seorang belum dikatakan sudah bekerja maksimal bila tidak mengalami kesibukan dan tekanan.

Ditengah dunia yang tampak begitu penuh dengan tekanan ini, saya bersyukur bahwa ada satu pribadi yang mengajarkan bagaimana melakukan stress management dengan baik. Pribadi itu adalah Yesus sendiri. Setiap kali saya mengingat Getsemani, saya selalu teringat betapa Yesus mengalami stress yang begitu besar. Pergumulan untuk mati menderita di kayu salib demi menanggung dosa dunia sehingga terpisah dari BapaNya membuat Ia begitu ketakutan dan tertekan. Yesus berdoa kepada Bapa dan memperoleh kekuatan untuk terus melangkah maju dan menjadi pemenang atas tekanan yang ada.

Yesus mengerti pergumulanmu.

Totalitas

Bacaan: Mar 12:28-34

Kol 3:23 “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.”

Salah satu tokoh yang saya kagumi dalam dunia pekerjaan adalah Steve Irwin. Sebagai pribadi yang sangat mencintai alam dan binatang, Steve merupakan sebuah figur yang terkenal berani menantang maut dalam menggeluti pekerjaan yang dilakukannya sebagai pembawa acara pada sebuah show di Animal Planet. Pria yang dikenal sebagai Crocodile Hunter ini meninggal dunia karena ditusuk oleh ikan pari ketika melakukan sebuah shooting di perairan Australia.

Walaupun saya tidak mengenal Steve, kepergiannya tersebut menimbulkan sebuah kesan mendalam di hati saya. Saya sangat salut terhadap totalitas yang diberikan dalam pekerjaan dan karirnya, terlebih ketika hal tersebut terpaksa merenggut nyawanya. Gairah dan keberanian yang dilakukannya mencerminkan sebuah ekspresi dari mimpi dan kecintaannya terhadap alam dan binatang. Tidak ada yang dapat mencegahnya melangkah maju sekalipun maut menjadi risiko pekerjaan setiap hari.

Salah satu pribadi lain yang menunjukkan totalitas dalam pekerjaan adalah Yesus. Ia berjalan berkeliling kota dan desa untuk memberitakan kabar baik sambil berbuat baik. Ia sibuk menyembuhkan orang sakit hingga larut malam. Sebagai guru, Yesus juga sibuk mengajar banyak orang akan kebenaran Dengan segenap hatiNya, Yesus terus bekerja dalam melakukan kehendak BapaNya, bahkan sekalipun itu menuntutNya untuk mati di kayu salib.

Hari ini yang Tuhan inginkan dari setiap kita adalah belajar untuk memberikan totalitas yang terbaik dalam pekerjaan kita.

God only wants 3 letters from you.
A-L-L.

Focus

Bacaan: Fil 3:10-14

Fil 3:14 “Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku”

Tidak dapat disangal bahwa fokus adalah salah satu elemen penting yang diperlukan seseorang untuk mencapai tujuan. Ada kekuatan yang luar biasa di balik sebuah tujuan yang terarah dengan tajam. Bayangkan betapa hebatnya tenaga sinar matahari yang diarahkan dengan fokus kepada sebuah titik melalui kaca pembesar. Titik kecil yang terarah itu dapat membakar habis sebuah kertas, bahkan sebuah hutan.

Sedemikian berbahayanya kekuatan hidup yang terfokus sehingga iblis senantiasa berusaha membuat anak-anak Tuhan sibuk dan bahkan buta akan tujuan hidup mereka yang sesungguhnya. Terkadang pula ada begitu banyak pintu kesempatan yang terbuka dan membuat kita bimbang untuk melangkah karena seolah semua peluang yang ada tampak begitu sempurna. Tidak jarang terbersit keraguan apakah pilihan yang akan diambil merupakan keputusan yang tepat dan sesuai dengan kehendak Tuhan.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bagaimana kerinduan rasul Paulus yang terutama adalah untuk mengenal Tuhan dan bersekutu denganNya. Fokus kehidupan Paulus hingga akhir hidupnya adalah senantiasa melekat kepada Tuhan. Itulah yang membuat ia bertahan dalam pelayanannya dan menjadi salah satu rasul terbesar dalam sejarah.

Ketika kita mulai menempatkan kembali Tuhan sebagai prioritas utama kita, maka saya percaya bahwa kekuatan kuasaNya akan bekerja dengan dashyat melalui hidup kita. Mari awali hari ini dengan mencari Tuhan terlebih dahulu, maka semuanya akan ditambahkan kepada kita.

First thing first, put God first.

Fast

Bacaan: Kej 18:1-8
Kej 18:6 “Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"

Kecepatan merupakan suatu cara kerja yang harus dimiliki oleh setiap profesional Kristen. Orang yang bergerak dengan lambat pasti akan tertinggal ditengah perkembangan jaman yang semakin cepat ini. Sebagai contoh lihatlah bagaimana konsep fast food restaurant, delivery order maupun e-banking berlomba-lomba muncul sebagai upaya perusahaan menawarkan kecepatan sebagai bentuk pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.

Dengan semakin banyaknya tanggung jawab yang diberikan kepada kita, maka kita dituntut untuk bekerja dengan cepat dalam meresponi setiap kebutuhan orang yang berada di sekeliling kita. Terkadang banyaknya kesibukan dapat membuat prioritas kita terpecah sehingga pekerjaan yang seharusnya dikerjakan dengan tepat waktu menjadi tertunda.

Firman Tuhan hari ini menunjukkan bagaimana cara kerja Abraham, seorang pengusaha yang berhasil, dalam melakukan pelayanan yang baik kepada para tamu yang datang ke rumahnya. Ia memberikan respon yang cepat dalam menawarkan extra mile service. Abraham bahkan berlari untuk mempersiapkan yang terbaik bagi para tamunya.

Abraham memberikan pelayanan yang cepat dan memuaskan kepada para tamu yang belum dikenalnya, bukan kepada tamu yang sudah menjadi pelanggan maupun mitra bisnisnya. Abraham melakukan hal tersebut sekalipun sebagai seorang yang sudah lanjut usia, ia bisa saja bergerak lambat, namun gaya hidup yang cekatan membuat ia menjadi orang yang berhasil dan diberkati.

Do not put until tomorrow what you can do today!

Proyeksi Kehidupan

Bacaan: Yak 4:13-17

Yak 4:14 “sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.”

Salah satu pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap profesional adalah membuat perencanaan. Pada akhir tahun, biasanya perusahaan-perusahaan besar mulai sibuk untuk mempersiapakan rencana kerja dan target yang akan dicapai pada tahun berikutnya. Proyeksi dan key performance index mulai dibuat sehingga dapat membantu monitoring dalam pencapaian target.

Dalam penyusunan proyeksi tersebut pada umumnya perusahaan membuat perencanaan jangka pendek, yaitu untuk satu tahun ke depan. Proyeksi jangka panjang dapat dibuat, namun ada banyak variabel yang dapat berubah seiring dengan kondisi di masa mendatang. Perubahan situasi ekonomi, politik dan faktor makro lainnya membuat perencanaan ke depan menjadi suatu hal yang sukar dipastikan.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita bahwa manusia dapat merencanakan masa depan, namun seringkali jalan-jalan dan cara Tuhan berbeda dengan proyeksi kehidupan kita. Terkadang ada banyak bukit dan lembah yang harus kita lewati dimana hal tersebut tidak sesuai dengan potret rencana kehidupan kita. Visi hidup kita mungkin sudah selaras dengan tujuan Tuhan, tetapi misi atau cara yang kita rencanakan untuk menjalaninya mungkin berbeda dengan keinginan Tuhan.

Dalam menghadapi kenyataan tersebut, sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai anak-anakNya adalah fleksibel dan berserah. Mari belajar menyerahkan seluruh kehidupan kita ke dalam tangan kasihNya, imani bahwa sebagai bapa maka Ia akan selalu memberi yang terbaik bagi kita.

Relax and let God hold your future.

A Good Peanut

Bacaan: Lukas 17:11-19
Lukas 17:15-16 “Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya…”

Bagai kacang lupa akan kulitnya. Peribahasa tersebut mengingatkan kita agar dapat menjadi pribadi yang senantiasa mengingat akan kebaikan yang telah kita terima dari orang lain. Terkadang para profesional yang sudah sukses dan mapan mudah melupakan lingkungan yang telah membesarkannya, termasuk campur tangan keluarga maupun teman-teman yang sudah banyak menolong menapaki tangga keberhasilan.

Tidak dapat disangkali bahwa kebaikan orang merupakan salah satu hal yang harus diingat dalam kehidupan ini. Banyaknya kesalahan seseorang kepada kita harus dapat dilupakan, namun satu kebaikan orang tersebut terhadap kita harus tetap diingat seumur hidup.

Suatu hari Yesus menyembuhkan sepuluh orang kusta, namun demikian dari sepuluh orang yang disembuhkan tersebut, hanya ada satu orang yang kembali dan mengucap syukur kepadaNya. Sementara itu, sembilan orang lainnya yang telah disembuhkan tidak ada yang mengingat akan kebaikan yang telah diperbuat oleh Yesus bagi mereka.

Hari ini firman Tuhan mengajarkan agar kita dapat selalu mengingat kebaikan orang lain, terlebih dari itu, agar kita senantiasa mengingat akan kebaikan yang telah Tuhan berikan bagi kita. Mari sadari bahwa keberadaan kita pada hari ini terjadi karena ada sentuhan kasih dan dukungan doa dari orang-orang yang ada di sekeliling kita.

Remember the cross is the beginning of thanksgiving.

Caring

Bacaan: I Pet 5:1-4

Amsal 27:23 “Kenallah baik-baik keadaan kambing dombamu, perhatikanlah kawanan hewanmu.“

Suatu hari saya membuat sebuah appointment untuk melakukan meeting dengan salah seorang branch manager sebuah bank. Ketika saya memasuki ruang meeting, saya melihatnya sedang membaca surat kabar. Saya berpikir bahwa itu adalah hal yang normal karena terkadang orang menghabiskan waktu untuk membaca sambil menunggu.

Hal yang menarik bagi saya adalah bahwa kebiasaannya membaca surat kabar di pagi hari tersebut selau diawali dengan membaca kolom duka cita. Beliau mengatakan bahwa perhatian yang diberikannya kepada nasabah yang sedang mengalami kedukaan jauh berarti dibandingkan dengan karangan bunga yang dihadiahkan kepada nasabah pada waktu pernikahan.

Ketika saya mendengar hal tersebut, saya teringat bagaimana seorang gembala harus mengenal keadaan domba-dombanya. Seorang gembala yang baik mengenal nama domba-dombanya, dan ketika salah satu dari domba-domba tersebut sakit atau terluka, maka sang gembala akan menggendong dan menjaganya.

Firman Tuhan hari ini mengingatkan agar setiap orang percaya harus dapat menjadi seorang gembala yang baik bagi orang-orang yang ada di sekeliling kita. Seorang gembala harus belajar melayani dengan sukarela dan pengabdian diri, bukan hanya untuk mengambil keuntungan belaka.
Sebagai seorang pemimpin di kantor, bagaimana perhatian yang Anda berikan kepada anak buah Anda? Apakah Anda mengenal mereka dengan baik?

I don’t care how much you know,
until I know how much you care.

Nikodemus

Bacaan: Yoh 3:1-21

Yoh 3:4 Kata Nikodemus kepada-Nya: "Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi?"

Dalam perusahaan Jepang, senioritas memegang peranan yang sangat penting. Usia dan lamanya seorang bekerja di sebuah perusahaan menunjukkan bukan hanya tingkat pengalaman kerja dan loyalitas namun terkadang juga menggambarkan posisi seseorang. Semakin senior orang tersebut, maka semakin tinggi kedudukannya.

Sebagai profesional senior, kerendahan hati merupakan salah satu faktor yang seharusnya semakin menonjol. Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk. Dalam hal ini, kualitas unggul tersebut dapat tercermin dari bagaimana seorang senior memiliki kebesaran hati untuk mau belajar dan mendengarkan orang lain, terutama terhadap orang yang lebih muda darinya. Namun demikian, terkadang para senior merasa lebih hebat dan sukar untuk mendengarkan para junior mereka.

Firman Tuhan hari ini mengisahkan akan Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi, seorang ahli taurat dan seorang yang kaya. Dibalik seluruh kebesarannya, Nikodemus memiliki keinginan yang dalam untuk dapat mengenal kebenaran yang disampaikan oleh seorang guru muda bernama Yesus. Satu hal yang menarik adalah Nikodemus memilih untuk menghampiri Yesus dan duduk mendengarkan pengajaranNya. Kerendahan hati tersebut memberikan sebuah pewahyuan yang mendalam akan arti kelahiran baru dan kasih karunia Allah akan dunia.

Mari kita mengawali hari ini dengan sebuah sikap yang senantiasa rendah hati dan mau belajar dari orang lain, termasuk orang yang lebih muda dari kita.

Greatness comes from a great heart.

Extra Service

Bacaan: Kej 24:10-27

Kel 24:19 “Setelah ia selesai memberi hamba itu minum, berkatalah ia: "Baiklah untuk unta-untamu juga kutimba air, sampai semuanya puas minum."

Customer is the king. Kurang lebih demikianlah filosofi yang diyakini oleh para pengusaha maupun para pakar marketing. Pemahaman tersebut mendorong perusahaan untuk melayani setiap pelanggan dengan sebaik-baiknya sebagaimana layaknya seorang raja. Pelayanan yang baik diharapkan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga dapat melakukan repeat order di masa mendatang.

Berbagai macam cara terus dikembangkan untuk dapat memenangkan kompetisi dan memperluas market yang sudah ada. Delivery order, internet banking, pelayanan 24 jam, pelayanan purna jual dan pendekatan lainnya coba dikemas untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan.

Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita akan pelajaran dari seorang gadis muda yang tahu bagaimana memberikan extra service. Ribka memberikan respon positif terhadap seorang asing yang meminta minum darinya. Kemurahan hati dengan memberikan minum kepada Eliezer dilanjutkan dengan memberikan minum untuk sepuluh ekor unta Eliezer hingga puas.

Pelayanan yang memuaskan tersebut bukan hanya membuat Ribka mendapatkan upah yang sepadan. Namun lebih dari itu, ia mengalami perubahan hidup dengan menjadi pendamping hidup Ishak. Melalui garis keturunannya lahirlah Mesias. Hal tersebut terjadi karena ia mengembangkan sebuah sikap yang selalu siap dalam memberikan pelayanan terbaik.

Tuhan menghendaki kita agar senantiasa dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi orang-orang di sekaliling kita. Bahkan Ia ingin kita dapat melayani sesama jauh lebih banyak dari yang dituntut mereka.

Go for extra mile.

Jangan Mengingini

Bacaan: II Sam 11:1-27

Kel 20:17 “Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apapun yang dipunyai sesamamu."

Sebuah peribahasa mengatakan bahwa rumput di rumah tetangga seringkali terlihat lebih hijau dibandingkan rumput yang ada di rumah kita. Hal ini menunjukkan betapa manusia memiliki sebuah kecenderungan untuk bersikap tidak pernah puas atas apa yang telah dimilikinya. Terkadang kita kurang dapat mensyukuri atas semua anugrah yang diberikan Tuhan kepada kita sehingga terus menerus mengeluh dan membandingkan diri dengan orang lain. Firman Tuhan pada hari ini kembali mengingatkan kita untuk tidak mengingini milik orang lain.

Perintah tersebut tidak hanya ditujukan Tuhan kepada orang-orang yang kurang mampu, namun juga ditujukan kepada orang-orang yang kaya. Hal tersebut diakibatkan karena orang-orang yang berkelebihan pun cenderung tidak pernah puas akan kekayaan mereka, bahkan selalu berhasrat untuk mengejar lebih banyak lagi harta.

Daud merupakan seorang raja yang dihormati, selain sebagai seorang prajurit yang tangguh, ia juga menjadi pemazmur yang disukai oleh banyak orang. Namun demikian, semua kelebihan tersebut tidak membuat dirinya puas dengan apa yang dimilikinya. Sekalipun ia telah memiliki banyak istri, dosa universal ini juga menyerang Daud, orang yang dekat dengan Tuhan, sehingga ia menginginkan Batsyeba, yang merupakan istri Uria, menjadi miliknya.

Menginginkan milik orang lain dapat menjadi sebuah awal ketidak-puasan atas pemberian Tuhan dan bahkan membuka pintu gerbang dosa semakin lebar. Inilah awal kehancuran. Mari kita memulai hari ini dengan ucapan syukur atas semua pemberian terbaik yang Tuhan telah sediakan.

Let thanks giving become your rock foundation.

Adaptasi

Bacaan: Yoel 3:9-17

Yoel 3:10 “Tempalah mata bajakmu menjadi pedang dan pisau-pisau pemangkasmu menjadi tombak…”

Bunglon merupakan salah satu binatang yang unik. Hewan ini menjadi unik karena ia memiliki sebuah kemampuan untuk dapat merubah warna kulitnya sesuai dengan warna tempat dimana ia berada. Hal ini mengingatkan kita pula bahwa salah satu kemampuan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dan para profesional dalam bertahan dan bahkan menang dalam dunia usaha adalah kemampuan beradaptasi.

Dalam hal ini, konteks adaptasi bukan berarti kita tidak memiliki prinsip maupun arah sehingga mudah mengikuti trend maupun perkataan orang lain. Adaptasi tidak hanya sekedar berbicara mengenai kemampuan interpersonal dan intrapersonal seseorang terhadap lingkungan yang baru, namun adaptasi juga berbicara mengenai kemampuan untuk dapat mengetahui situasi dan kondisi yang ada saat itu.

Adanya business cycle membuat setiap pengusaha harus jeli dalam melihat prospek industri. Ketika memasuki kurva penurunan, tidak sedikit perusahaan yang harus gulung tikar karena kekurangan modal. Pada situasi seperti ini beberapa pengusaha mulai beradaptasi dan berani berpindah haluan untuk memasuki industri yang baru namun menjanjikan keuntungan lebih baik. Perusahaan yang tidak beradaptasi dengan selera dan kebutuhan konsumen yang terus menerus berubah dan meningkat dapat dipastikan akan tertinggal dan mati.

Hari ini mari evaluasi diri Anda dan lihatlah apakah masih ada kebiasaan dan karakter Anda yang perlu diperbaiki. Sadari bahwa sebagai warganegara kerajaan Allah maka Anda harus dapat mengubah gaya hidup Anda, dan itu harus dimulai dari sekarang.

Change or die.

A Good Teacher

Bacaan: II Tim 3:10-16

II Tim 2:2 “Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang juga cakap mengajar orang lain.

Anda mungkin setuju dengan saya bahwa tidak semua orang pandai mampu mengajar orang lain dengan baik. Banyak orang yang diberikan keahlian yang luar biasa, namun hanya sedikit orang yang mampu mewariskan keahliannya tersebut kepada orang lain. Terkadang saya teringat dengan para professor maupun doctor yang mengajar saya saat study di luar negeri. Mereka adalah orang-orang yang brilliant, namun hanya sedikit yang mampu mentransferkan pengetahuannya dengan cara yang mudah untuk dipelajari.

Salah satu hal yang dibutuhkan oleh para staff hingga level executive adalah adanya arahan yang disampaikan dengan jelas sehingga pekerjaan dapat dilakukan dengan tepat dan cepat. Kemampuan komunikasi yang baik dari pimpinan akan sangat membantu para pekerja untuk berjalan sesuai dengan visi, misi, nilai maupun strategi dari perusahaan. Itu sebabnya orang-orang dengan kemampuan sebagai trainer merupakan salah satu human capital yang penting bagi perusahan.

Firman Tuhan merupakan suatu asset yang sangat berharga. Hal yang menarik bagi saya dalam bacaan Alkitab hari ini adalah ternyata kebenaran tersebut tidak ditekankan untuk diwariskan kepada orang-orang yang cakap dalam perencanaan, namun dipercayakan kepada orang-orang yang cakap dalam mengajar orang lain.

Saya merasa bahwa jeritan para pekerja, khususnya para profesional muda, adalah mereka membutuhkan figur seorang pemimpin yang bukan hanya memiliki visi cemerlang, namun juga kemampuan untuk mewariskan visi berikut cara untuk mencapainya dengan baik. Saya berharap Anda dapat mendengar jeritan itu hari ini.

Wariskan kebenaran itu.

Business Opportunity

Bacaan: Rut 2:1-9

Rut 2:2 “…Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku…”

Salah satu kemampuan yang diperlukan oleh setiap pengusaha adalah kemampuan untuk melihat peluang pasar. Ada banyak orang yang dikaruniai pengetahuan dan keterampilan, namun tidak semua orang mampu melihat peluang bisnis yang ada di depannya, padahal peluang tersebut terkadang begitu dekatnya dengan kegiatan kita sehari-hari hingga kita tidak menyadarinya.

Seringkali kesempatan tersebut hilang karena kita tidak cukup sigap dalam memanfaatkannya. Ada banyak alasan untuk kita malas bergerak dan keluar dari comfort zone kita. Sebagian orang akan berdalih bahwa mereka tidak memiliki cukup modal. Ada yang beralasan bahwa mereka tidak memiliki pengalaman. Banyak juga yang takut melangkah karena merasa tidak memiliki mitra yang dapat mendukung usahanya.

Hari ini firman Tuhan mengajarkan kita akan inisiatif seorang perempuan muda bernama Rut. Rut tidak memiliki modal apa-apa selain iman kepada Tuhan. Ia tidak memiliki keahlian khusus untuk membuka sebuah usaha selain sebuah kemauan untuk mencoba. Ia juga tidak memiliki partner bisnis di tengah regional yang sama sekali baru baginya selain sepasang tangan yang mau bekerja keras.

Namun demikian, satu hal yang menarik adalah Rut mampu melihat peluang kecil yang diabaikan oleh banyak orang, yaitu memungut bulir-bulir jelai. Sebuah pekerjaan kecil yang mungkin dianggap rendah oleh banyak orang. Akan tetapi, kerendahan hati dan ketekunan itulah yang membuat Rut memperoleh kasih karunia dari Tuhan.

Little opportunity with God is the beginning of success.

Rejoice

Bacaan: Hab 3:16-19

Hab 3:17-18 “Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku.“

Memasuki tahun yang baru seringkali menjadi suatu tantangan bagi para profesional, bukan hanya karena permulaan tahun menjadi suatu titk untuk memulai pengejaran target yang baru, namun lebih dari itu karena tantangan terbesar adalah ketika kita tidak mengetahui apa yang akan terjadi di depan kita. Ada begitu banyak ramalan mengenai apa yang akan terjadi di tahun ini. Sebagian mengatakan bahwa perekonomian akan membaik, di sisi lain sebagian besar para analis memperkirakan bahwa keadaan akan semakin memburuk.

Tidak dapat disangkal bahwa krisis subprime mortgage yang melanda Amerika menjadi pemicu runtuhnya perekonomian global. Amerika yang selama ini sering dianggap sebagai negara adi daya mulai terlihat rapuh dan terancam menghadapi resesi. Dampak dari krisis ekonomi ini secara perlahan mulai terjadi di Indonesia, salah satunya dengan tumbangnya indeks saham. Belum lagi melonjaknya harga minyak dunia membuat defisit APBN semakin menekan kehidupan kaum marginal.

Mencermati keadaan yang semakin buruk, hal yang terpenting adalah sikap dalam menghadapi semua kondisi yang tidak menentu ini. Firman Tuhan mengajarkan agar kita senantiasa bersuka-cita dalam segala hal. Seperti nabi Habakuk, Tuhan menginginkan agar setiap anak-anakNya tetap belajar bersyukur atas setiap keadaan yang terjadi.

Bersuka-cita dalam penderitaan bukanlah hal yang mudah, namun satu hal yang pasti adalah bersuka-cita menjadi sebuah bench mark kualitas kekristenan kita. Kiranya buah roh sukacita ini tetap ada dalam hati Anda hari ini.

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan.

Just In Time

Bacaan: II Pet 3:1-9

Peng 3:1 “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir.”

Dalam dunia usaha kita mengenal istilah Just In Time (JIT), yaitu sebuah sistem persediaan yang menekankan kepada perencanaan waktu dalam mengatur tersedianya barang sehingga tidak menimbulkan adanya penumpukan persediaan. Adanya sistem ini diyakini dapat membantu menekan biaya, terutama biaya penyimpanan, sehingga margin yang diperoleh dapat semakin tinggi.

Pelaksanaan Just In Time tentunya sangat terkait erat dengan perencanaan waktu. Keterlambatan penerimaan maupun pengiriman barang dapat berakibat berhentinya siklus produksi. Dengan demikian ketepatan waktu menjadi suatu indikator penting dalam penerapan sistem ini.

Berbicara mengenai tepat waktu, sering kali para profesional menjadi sedemikian sibuknya sehingga terkadang mengabaikan pentingnya menepati waktu. Betapa sering sebuah meeting menjadi tertunda karena menunggu kedatangan seseorang yang diharapkan datang on time namun ternyata terlambat.

Saya tertarik dengan sebuah perkataan yang berbunyi demikian, “Early is on time, on time is late, late is unacceptable.” Perkataan tersebut mencoba menekankan pentingnya menepati janji dengan mengatakan bahwa datang on time sebenarnya dapat berarti kita sudah terlambat, dan hal tersebut tidak dapat ditoleransi.

Seandainya kita berbicara mengenai menepati janji dan tepat waktu, saya percaya bahwa ada satu pribadi yang dapat menjadi teladan bagi para profesional, yaitu Yesus sendiri. Ia tidak pernah terlampau cepat, Ia tidak pernah terlambat. Ia selalu menepati janjiNya.

His time is always perfect.

24 July 2008

Pursuit of Network

Bacaan: Mat 20:20-28

Mat 20:21 “…Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."

Suatu hari saya mengadakan lunch meeting bersama seorang sahabat yang saat ini sudah menjadi seorang business consultant. Dalam pembicaraan tersebut ia mengisahkan perjalanan karir seorang saudaranya yang berhasil menjadi Vice President di sebuah perusahaan publik nasional. Semboyan dari keberhasilannya adalah good at people and number.

Saya teringat pula dengan nasihat seorang mentor saya dalam pekerjaan. Untuk menjadi seorang yang sukses, yang diperlukan bukan mengenai what you know, namun who you know. Hal tersebut kembali menginspirasi saya untuk menjadi profesional yang seimbang antara financial skill dan people skill. Semakin tinggi posisi seseorang, ia harus semakin mengembangkan kemampuannya dalam membangun hubungan dengan orang lain. Networking merupakan sebuah advantage bagi setiap orang yang ingin sukses dalam karir.

Sedemikian berpengaruhya peran relasi, tidak sedikit orang yang menggunakan hal tersebut untuk tujuan yang negatif dan berakhir dengan KKN. Saya bersyukur bahwa Yesus menggunakan pendekatan yang berbeda dalam networking untuk menggenapi tujuan hidupNya. Ia lebih memilih bergaul dengan orang-orang berdosa dan tidak berarti di masyarakat dibandingkan bermitra dengan para ahli farisi dan tokoh-tokoh agama, yang secara status dan posisi jauh lebih baik.

Apakah Anda termasuk orang yang mengandalkan relasi network Anda dibandingkan mengandalkan Tuhan? Kiranya kuatnya hubungan network Anda bukan hanya sebatas horisontal namun juga senantiasa bersifat vertikal kepada Tuhan, karena tanpa mengenal Yesus maka semua usaha Anda adalah sia-sia.

Build your network with Christ.

Pursuit of Power

Bacaan: Mat 23:1-12

Mat 23:11-12 “Barangsiapa terbesar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Dan barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan.”

Bagi sebagian orang, pengejaran akan kekuasaan telah menjadi suatu kebutuhan bagi mereka sebagai pembuktian diri kepada dunia. Tengoklah bagaimana para elite politik bertarung untuk memperebutkan kursi di pemerintahan. Lihatlah bagaimana para profesional bersaing untuk mengejar jabatan dalam perusahaan. Bahkan lebih ironis lagi, lihatlah bagaimana para hamba Tuhan saling menjatuhkan untuk mengejar kebesaran dalam pelayanan di gereja.

Beberapa orang mencoba untuk mengejar kekuasaan dengan cara mendapatkan harta sebanyak-banyaknya. Sebagian orang mencoba dengan jalan lain, yaitu intelektual yang dapat membuat orang dihormati. Sekelompok orang mencoba mengejar kekuasaan dengan jalur koneksi terhadap para pejabat. Bahkan ada orang-orang yang mengejar kekuasaan dengan menghalalkan segala cara, termasuk melalui kuasa kegelapan.

Ketika manusia diciptakan, Tuhan memberikan sebuah mandat budaya kepada manusia untuk berkuasa atas bumi. Kode genetik ini seolah diperlengkapi ketika Ia memberikan kuasa Roh Kudus di dalam kehidupan orang percaya. Namun demikian, saya bersyukur bahwa Yesus datang untuk merombak total paradigma bahwa kehidupan ini adalah untuk mengejar kekuasaan belaka.

Yesus datang ke dunia untuk menjadi hamba. Yesus menolak untuk diangkat menjadi raja orang Yahudi, Ia lebih memilih untuk menjadi raja di dalam setiap hati orang yang mengasihiNya. Yesus mengajarkan bahwa kebesaran sejati seorang pemimpin diperoleh hanya ketika kita dapat belajar menjadi hamba bagi orang lain.

More of God and less of me.

Pursuit of Happiness

Bacaan: Yoh 15:9-17

Yoh 15:11 “Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh.”

Semua orang mengharapkan kehidupan yang bahagia. Sama seperti pepatah yang mengatakan bahwa ada banyak jalan menuju Roma, demikian pula orang mencoba mengejar kebahagiaan dengan berbagai cara. Ada orang yang mengejar kebahagiaan dengan menghamburkan uang. Sebagian berpikir bahwa berjalan-jalan dengan para sahabat dapat menjadi jawaban bagi kekosongan hidup mereka.

Tidak heran bahwa industri hiburan seolah menjadi jawaban bagi orang yang mencari kesenangan. Lihatlah bagaimana dunia entertainment manyajikan acara-acara televisi, bioskop, konser, karaoke, night club, café, maupun segudang hiburan lainnya untuk menawarkan kebahagiaan. Entertainment dan life style seolah menjadi bisnis yang tidak pernah berakhir dan selalu menawarkan solusi bagi orang yang membutuhkan kebahagiaan.

Terkadang ironis melihat bagaimana para entertainer sendiri berjuang mencari arti kebahagiaan yang sejati. Lihatlah bagaimana para artis yang selalu nampak menghibur orang banyak ternyata tidak menemukan jawaban yang memuaskan untuk kebahagiaan hidupnya. Narkoba dan free sex seolah menjadi media pemuas kekosongan hidup. Sangat disayangkan bahwa semuanya itu tidak memberikan jawaban, dan hanya berakhir dengan kehancuran karir dan kehidupan.

Yesus mengatakan bahwa sukacita kehidupan hanya dapat diperoleh di dalam Dia. Ketika kita hidup dalam kasihNya dan mentaati seluruh firmanNya maka Dia akan memberikan arti kebahagiaan sejati dalam hidup. Sadarilah tidak ada sukacita yang lebih besar bagi Bapa di surga selain melihat bahwa anak-anakNya hidup dalam kebenaran.

The joy of the Lord is greater than the happiness offered by the world.

Pursuit of Health

Bacaan: II Raja 20:1-21

II Taw 32:24-25 “Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit, sehingga hampir mati. Ia berdoa kepada TUHAN, dan TUHAN berfirman kepadanya dan memberikannya suatu tanda ajaib. Tetapi Hizkia tidak berterima kasih atas kebaikan yang ditunjukkan kepadanya, karena ia menjadi angkuh, sehingga ia dan Yehuda dan Yerusalem ditimpa murka.”

Kesehatan merupakan anugrah Tuhan. Tidak ada hal yang lebih indah selain kita dapat hidup normal dan mensyukuri kesehatan yang diberikan Tuhan kepada kita. Namun demikian, terkadang kesehatan menjadi sesuatu yang kurang dianggap ketika keadaan tubuh kita baik-baik saja. Kita seringkali menganggap bahwa tubuh yang sehat adalah biasa saja dan sudah sewajarnya jika kita tidak memiliki penyakit.

Di sisi lain, saya bertemu dengan orang-orang yang begitu peduli dengan menjaga kesehatan tubuh mereka. Pola makan, jam tidur yang teratur, olah raga dan serangkaian kegiatan lainnya banyak dlakukan oleh orang-orang yang mengejar kesehatan sebagai prioritas utama dalam hidup mereka. Mereka akan melakukan apa saja agar tubuh mereka tetap sehat, sekalipun dalam hal ini harus mengorbankan uang, waktu bahkan iman mereka.

Bacaan Alkitab pada pagi hari ini mengisahkan seorang raja bernama Hizkia yang telah terbaring sakit dan mendapat vonis mati dari Tuhan. Ketika ia mulai berdoa memohon belas kasihan Tuhan atas kesehatannya, maka Tuhan tergerak dan memberi ia kesehatan sehingga usainya diperpanjang Tuhan. Namun demikian, pengejarannya akan panjang umur dengan kesehatan yang prima tidak membuat kehidupannya menjadi lebih baik, karena dengan kesehatan yang telah diberikan Tuhan, Hizkia ternyata tidak mempermuliakan nama Tuhan.

Mari kita mengawali hari ini dengan bersyukur atas kesehatan yang Tuhan berikan. Sadarilah pula bahwa tubuh yang sehat bukanlah segala-galanya, jika hidup sehat itu tidak digunakan untuk mempermuliakan Tuhan.

Take care of your body.